Selasa, 15 Juli 2008

Malam Ini, Tokoh Negeri Impian Show di Deprov


Para tokoh Negeri Impian yakni JK (Jarwo Kuat), Gus Pur, Mega Karti, Habudi, Harnoko, dan sejumlah pejabat lainnya yang selama ini sering disaksikan di layar kaca televisi, saat ini berada di Gorontalo dengan berbagai agendanya. Sore kemarin, rombongan tersebut tiba dengan selamat di Gorontalo. Berikut laporannya

Laporan : Steven Polapa. Gorontalo



DENGAN menggunakan pesawat Sriwijaya Air, para pejabat yang berasal dari negeri tetangga, Negeri Impian tiba di Bandara Djalaludin pukul 17.00. Setelah santai sejenak, rombongan pejabat Negeri Impian yang dijemput langsung oleh Ketua Umum Masika ICMI Provinsi Gorontalo, Moh. El Nino Husain Mohi, Kabag Humas dan Protokoler Setda Provinsi Gorontalo, Sudarman Samad dan sejumlah kalangan media massa langsung bertolak menuju ke Kota Gorontalo.
Dalam perjalanan, nampak suasana keakraban dan kecerian dari para pejabat Negeri Impian sehingga perjalanan terasa mengasyikan. Harnoko dan Gus Pur pun tidak mau ketinggalan untuk mengomentari hal-hal yang disaksikannya selama perjalanan. “Kenderaan disini unik juga ya,” ujar Harnoko ketika melihat kenderaan khas Gorontalo bentor.
Bahkan, saking ingin tahunya mengenai Gorontalo seperti apa, baik Harnoko, Gus Pur, Mega Karti, dan Jarwo Kuat (JK) terus bertanya-tanya kepada para wartawan yang turut dalam rombongan tersebut. “Gorontalo sudah maju juga ya. Kayak kota-kota besar lainnya,” puji Harnoko ketika mobil bus milik Pemprov memasuki area Kota Gorontalo. Tapi, pernyataan Harnoko tersebut langsung dibantah oleh Wapres, JK. Katanya Gorontalo sudah turun. Melihat para wartawan penasaran dengan pernyataan tersebut, JK langsung mengklarifikasinya. “Maksud saya turun hujan,” canda JK yang disambut tawa oleh para wartawan yang hadir pada saat itu.
Seusai makan malam pada salah satu rumah makan di Kota Gorontalo, rombongan belum langsung menuju ke hotel melainkan masih berdiskusi sedikit membahas berbagai hal. Wartawan Civica Radio, Farid Ayi Utina, S.Pd dan Indri Affriany Yasin pun tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut. Mereka langsung mewawancarai para pejabat Negeri Impian yang sudah kesohor di Gorontalo tersebut melalui dialog interaktif yang dipandu langsung oleh penyiar Civica Radio lainnya, Andri Arnold.
Kusmawati Matara dan Indri Affriany Yasin, panitia pelantikan Masika ICMI kepada TRIBUN Gorontalo mengatakan maksud dan tujuan kunjungan para pejabat Negeri Impian ke Gorontalo tersebut tidak lain untuk memenuhi undangan dari Pemerintah Provinsi Gorontalo. Selain itu pula, mereka akan melakukan show yang direncanakan akan digelar di Gedung DPRD Provinsi Gorontalo, malam ini seusai pelantikan pengurus Majelis Sinergi Kalam, Ikatan Cendekiawan Muda Indonesia (Masika ICMI) Provinsi Gorontalo. (***)

Nelson : Selamatkan Indonesia, Tanggung Jawab Bersama


GORONTALO (TRIBUN) – Bedah buku yang diselenggarakan di Gedung Serba Guna UNG sore kemarin membludak. Pasalnya, buku yang berjudul Selamatkan Indonesia karya tokoh reformasi nasional, Amien Rais tersebut mengundang antusiaisme masyarakat. Bukan saja civitas akademika UNG yang hadir, akan tetapi berbagai unsur elemen masyarakat seperti kalangan birokrasi, politisi, media massa, generasi muda, tokoh masyarakat, agama, pemuda bahkan kalangan buruh tani pun ikut memadati GSG UNG tersebut.
Tampil sebagai moderator pada bedah buku tersebut Funco Tanipu, Ketua PB HPMIG kemudian pembedah buku masing-masing Prof. Nani Tuloli, Anggota DPD RI dan Dr. Mahludin Baruadi, Dosen UNG.
Rektor UNG, Prof. Dr. Ir. H. Nelson Pomalingo, M.Pd saat memberikan sepatah kata sebelum dimulainya bedah buku tersebut menyampaikan bahwa tema sentral yang dibahas dalam buku karangan Amien Rais tersebut kiranya dapat dijadikan bahan renungan. “”Hal ini patut kita jadikan bahan renungan bahwa bukan cuma Amien Rais saja yang berpikir mengenai keselamatan Indonesia, tapi hal ini merupakan tanggung jawab kita bersama,” papar Rektor UNG, Nelson Pomalingo.
Sementara itu, Bellatrix Aprilia Ramadhani Sidiki, mahasiswa Universitas Brawjiaya, Zuriati Ahmad, mahasiswa Unhas-Makassar, dan Ana Supriyana Abd. Hamid, mahasiswa ITS Surabaya saat dimintai komentarnya mengenai bedah buku menyatakan kekagumannya terhadap ide-ide cemerlang yang dituangkan oleh Amien Rais kedalam buku. “Yang pasti, kita salut dech dengan kegiatan seperti ini. Kami juga berharap, khususnya UNG yang merupakan perguruan tinggi yang terbesar di Gorontalo untuk dapat menyelenggarakan kegiatan ilmiah seperti ini. Manfaatnya sangat besar,” ujar ketiga mahasiswi tersebut hampir bersamaan. (TR-04)

Minggu, 13 Juli 2008

UNG Bangun Galery Budaya


Jadikan Gorontalo sebagai Pusat Kajian Budaya Melayu

GORONTALO (TRIBUN) – Gedung Budaya UNG yang sudah disulap menjadi Galeri Budaya yang menyimpan benda-benda dan dokumen-dokumen bersejarah Gorontalo dari abad ke abad ternyata terus mendapat perhatian dari berbagai kalangan. Bahkan, tamu-tamu yang berasal dari luar negeri pun terkesima dengan benda-benda bersejarah yang dipamerkan tersebut. Jelas saja hal ini mengudang kekaguman dari berbagai kalangan.
Novi Ar-Rafi Mahmud, mahasiswa Gorontalo yang saat ini sedang menimbah ilmu di Jogjakarta misalnya. “Saya bangga, UNG punya perhatian terhadap dokumen-dokumen bersejarah yang ada di Gorontalo. Saya pikir, ini merupakan sebuah upaya positif dalam menyelamatkan dokumen tersebut dari kepunahan,” ungkap Muhajirin ketika bertandang ke Galeri Budaya UNG beberapa waktu lalu.
Hal senada juga ditegaskan oleh Muhajrin. Muhajrin yang juga seorang pemerhati budaya ini mengatakan bahwa langkah yang ditempuh oleh UNG seharusnya menjadi tolok ukur bagi pemerintah untuk bagaimana melestarikan khasanah budaya Gorontalo. Bahkan, Muhajrin menyarankan, bahwa sudah saatnya Gorontalo memiliki museum tersendiri. “Saatnya Gorontalo bangun museum,” tegasnya.
Rektor UNG, Prof. Dr. Ir. H. Nelson Pomalingo, M.Pd mengatakan bahwa langkah yang ditempuh pihaknya dalam mendirikan Galery Budaya selain untuk melestarikan dokumen bersejarah, juga untuk mewujudkan Gorontalo sebagai Pusat Kajian Budaya Melayu di Kawasan Indonesia Timur. “Di Indonesia, keberadaan pusat kajian budaya Melayu baru terdapat di Riau dan Jogjakarta. Nah, Gorontalo merupakan daerah ketiga,” ungkap Nelson Pomalingo.
Nelson juga menandaskan bahwa dengan dibangunnya Galery Budaya tersebut, maka tidak menutup kemungkinan Gorontalo akan menjadi tujuan utama wisata budaya oleh bangsa-bangsa yang serumpun dalam hal ini bangsa Melayu dalam mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan budaya Melayu. “Memang dokumen budaya Gorontalo yang kita tonjolkan pada galery budaya tersebut, akan tetapi hal tersebut tidak menutup kemungkinan terdapat benda-benda bersejarah milik bangsa Melayu,” tegas Nelson. (TR-04)

Gorontalo Tercepat Menurunkan Angka Kemiskinan



GORONTALO (TRIBUN) – Menurut Kepala Bappeda Provinsi Gorontalo, Prof Dr Winarni Monoarfa MS, permasalah yang dihadapi oleh sebuah pemerintahan intinya adalah pengelolaan keuangan.
“Penyusunan KUA/PPAS 2009 hendaknya mengacu pada rencana kerja pemerintah daerah RKPD 23009, baik di tingkat nasional maupun provinsi dan kabupaten/kota,” tegas Winarni saat menjadi pembicara pada acara Sosialisasi Permendagri No 32/2008 yang digelar Badan Keuangan, di Hotel Quality Sabtu kemarin.
Menurut satu-satunya Kepala Bappeda perempuan di Indonesia itu, semua program dan anggaran yang dilakukan sudah seharusnya mengarah pada bagaimana menurunkan angka kemiskinan. “Olehnya asumsi-asumsi dasar dalam penentuan kebijakan umum anggaran hendaknya berdasarkan kepada asumsi makro ekonomi yakni pertumbuhan ekonomi, inflasi, PDRB, serta target-target dengan indicator-indikator yang terukur sehingga menjadi dasar dalam penentuan plafon anggaran,” papar Winarni.Dan, dengan adanya kebijakan nasional tentang kenaikan BBM yang terus bergerak dan diprediksikan akan mencapai US$ 150 dolar perbarel mengharuskan daerah menyusun program prioritas yang benar-benar signifikan terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat dan penurunan prosentase penduduk miskin. “Alhamdulillah dari data BPS 2008 dilaporkan bahwa prosentase penduduk miskin Gorontalo menurun dari 27,35 persen menjadi 24,88 persen. Penurunannya terhitung paling cepat dibandingkan provinsi lain di Sulawesi dan bahkan nasional.” (TG-23)

Fadel Bertemu Presiden Brasil

November Bertolak ke Brasil Bersama SBY
GORONTALO (TRIBUN) – Kunjungan Presiden Republik Federatif Brazil, Luiz Inacio Lula da Silva, dimanfaatkan oleh Gubernur Gorontalo, Fadel Muhammad untuk melakukan kerjasama luar negeri daerahnya.
Kepada Tribun Gorontalo yang menghubungi gubernur Sabtu (12/07) akhir pekan kemarin mengatakan bahwa dirinya berada di pertemuan tersebut lantaran mewakili para gubernur, dismaping jajaran Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) diantaranya Menteri Pertanian, Menteri Perdagangan dan lain-lainnya. “Sebenarnya banyak gubernur yang diundang, tapi kebetulan hanya saya yang datang. Karena itu Presiden SBY langsung meminta saya bergabung dengan para menteri berdialog dengan orang nomor satu di Brasil itu,” papar Fadel.
Dialog yang digelar hamper dua jam itu dicapai beberapa kesepakatan dan kesepahaman, diantaranya adalah untuk bidang pertanian seperti jagung, kedalai dan ternak atau daging. “Brasil itu sebagai daerah penghasil jagung dunia. Selain itu dia pemasok 20 persen kedelai dunia dan daging. Karena itu tidak ada salahnya kita belajar dari mereka dan membuka kerjasama jangka panjang,” papar Fadel.
Yang amat menggembirakan, kata Ketua Dewan Jagung Nasional (DJN) itu, program pembangunan yang dijalankan oleh Brasil ternyata tidak jauh berbeda dengan di Provinsi Gorontalo yang fokus pada tiga program. “Bahkan Brasil hanya fokus pada pertanian yang menjadikan Negara tersebut sebagai penghasil terbesar kedelai dan jagung. Karena itu kita akan berupaya ke aarah sana, semakin lebih fokus dengan jagung dan ternak sapi atau daging.”
Dalam kesempatan berkunjung ke Indonesia, Luiz Inacio Lula da Silva juga mengundang Presiden SBY untuk berkunjung ke negaranya serta mengirimkan delegasi pada seminar internasional tentang bio ethanol, November mendatang. “Saya sudah sampaikan langsung ke SBY dan menyatakan Gorontalo akan bergabung dalam tim tersebut,” ujar Fadel. (TG-23)

Banyak Peminat, Pendaftaran Diperpanjang

Jelang Turnamen Futsal 2008

GORONTALO (TRIBUN) – Begitu banyaknya peminat yang ingin mengikuti Turnamen Futsal memaksa pihak panitia yang dikomandani Ayi Wahid Ilham untuk memperpanjang jadual pendaftaran sampai dengan pelaksanaan Technical Meeting yang akan digelar, Selasa (15/07) besok sekitar pukul 15.00 wita.
Menurut Ayi dan beberapa panitia lainnya, hampir setiap waktu pihaknya banyak menerima telpon yang meminta agar masa pendaftaran diperpanjang, sehingga nantinya akan banyak tim-tim yang akan berlaga di ajang bergengsi yang digelar untuk pertama kalinya ini. “Karena itu, sesuai kesepakatan teman-teman, kami membuka dan memperpanjang waktu agar semua permintaan bisa terpenuhi,” kata Ayi sambil menambahkan bahwa namun begitu pihaknya akan membatasi sampai dengan 20 tim saja, biar mudah pembagian grup-nya.
Sampai dengan kemarin, lanjut Ayi, jumlah tim yang sudah mendaftarkan diri sebanyak 16 tim. “Itu yang sudah mendaftar langsung ke panitia, sementara yang baru menyampaikannya lewat telpon juga tidak kalah banyaknya. Karena itu kami tetap akan membatasinya sehingga pertandingannya nanti bisa lebih padat dan tidak terlalu lama, mengingat kebanyakan peserta adalah karyawan yang memiliki tugas-tugas kantor.”
Yang menariknya, masing-masing tim yang dimintai tanggapannya menyatakan diri optimis bisa memenangkan pertandingan dan meraih Piala Bergilir untuk pertama kalinya. “Tidak masalah dengan siapapun lawan, kami akan hadapi,” tegas Mohamad Reza, Manajer Tim CIVICA 195 FM Gorontalo. (TG-23)

Peserta Turnamen Futsal 2008

1. TVRI Gorontalo
2. RRI Gorontalo
3. GO TV
4. CIVICA 195 FM
5. Tribun Gorontalo
6. Mahasiswa UNG
7. Mahasiswa UG Limboto
8. Humas Provinsi
9. Humas Kabgor
10. Setkot Gorontalo
11. Inspektorat Provinsi
12. Dishub Pariwisata Provinsi
13. Sespri dan Rudis
14. Dikpora Provinsi
15. Badan Keuangan Provinsi
16. HPMIG Jogjakarta

203 Guru Disertifikasi


GORONTALO (TRIBUN) – Jum'at (11/7) pagi kemarin, Rektor UNG, Prof. Dr. Ir. H. Nelson Pomalingo, M.Pd yang didampingi oleh Wakadikpora Provinsi Gorontalo, Drs. Hamdan Dumbi dan Ketua Panitia PLPG, Yakob Napu membuka langsung pelaksanaan PLPG di Gedung Serba Guna UNG.
Rektor UNG, Nelson Pomalingo dalam arahannya menyatakan sangat bersyukur UNG dapat menyelenggarakan sertifikasi guru yang ketiga kalinya. "Sebagai perguruan tinggi yang dipercayakan sebagai penyelenggara sertifikasi yang ketiga kalinya tentunya ini merupakan sebuah kebanggan bagi kita," ungkap Nelson Pomalingo.
Selain itu pula, Nelson Pomalingo mengharapkan kepada para guru bukan hanya sekedar mengejar sertifikasi tapi bagaimana menjadikan ajang sertifikasi untuk meningkatkan mutu maupun kompetensi. "Ada tiga hal yang ingin pula saya sampaikan menyangkut pelaksanaan sertifikasi ini. Yakni bagaimana seorang guru itu benar-benar profesional dalam menjalankan tugasnya, kemudian hal ini juga tentunya merupakan tantangan baik bagi Diknas maupun PGRI untuk bisa mengayomi para guru serta yang terpenting adalah kesejahteraan guru itu sendiri," papar Rektor UNG, Nelson Pomalingo.
Sebagaimana diketahui, 203 guru yang mengikuti Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) tersebut merupakan rangkaian proses sertifikasi guru dalam jabatan yang nantinya akan diselenggarakan selama seminggu terhitung dari tanggal 11 hingga 19 Juli mendatang. Pada gelombang pertama yaitu pada Desember 2007 lalu sebanyak 2163 orang guru yang harus mengikuti sertifikasi sebagaimana kuota tahun 2006 dan 2007. Dan sebanyak 1000 orang yang dinyatakan lulus melalui penilaian portofolio dan yang berhak mengikuti diklat PLPG sebanyak 1163. Namun dari jumlah tersebut masih ada 203 yang belum ikut. 203 guru itulah yang kembali disertifikasi. (TR-04)

HPMBG Bongomeme Juarai Liga Paguyuban 2008


GORONTALO (TRIBUN) - Tidak dapat dipungkiri kalau HPMBG Bongomeme kembali menjuarai turnamen Liga Paguyuban yang kelima kalinya setelah berhasil membungkam Forum Pelajar Mahasiswa Indonesia Kotamobagu (FPMIK) dengan skor tipis 2-1 pada partai final yang berlangsung di Stadion Damhill UNG sore kemarin.
Turun dengan pemain-pemain yang berkualitas, Laskar Bongomeme (julukan tim kesebelasan HPMBG Bongomeme, red) tampil penuh dengan percaya diri. Makanya tidak mengherankan jika dari babak pertama Laskar Bongomeme langsung menguasai permainan.
"Dengan perolehan juara yang kedua kalinya ini, membuktikan bahwa kami memang punya level diatas. Sejajar dengan paguyuban lain walaupun paguyuban ini hanyalah berasal dari sebuah kecamatan," ungkap Raflin Kasim, Ketua Umum HPMBG Bongomeme.
Yang lebih memuaskan lagi, Hooligans Bongomeme yang memang dikenal garang setiap kali pertandingan sepakbola, sore kemarin tampil simpatik dengan jiwa kesatrianya. "Kalah menang, itu merupakan hal yang biasa dalam sebuah pertandingan. Kenapa kita harus buat onar jika memang kalah? Sudah gak jamannya lagi," ungkap mereka
Dengan keberhasilan yang diraih ini, sudah merupakan cambukan buat Pemda Kabupaten Gorontalo bahwa sudah saatnya potensi yang dimiliki setiap generasi muda untuk lebih diperhatikan. Camat Bongomeme, Drs. Darwin Romi Sahrain yang diwawancarai TRIBUN Gorontalo disela-sela pertandingan sore kemarin bahwa pihaknya tengah berupaya untuk tetap memberikan perhatian lebih kepada generasi muda yang ada di Kecamatan Bongomeme. "Nantinya kami akan menjalankan program yang dikhususkan buat generasi muda. Dengan kegiatan seperti ini dapat memacu kreativitas mereka untuk terus berprestasi pada hal-hal positif," ungkapnya.
Selamat buat HPMBG Bongomeme atas prestasinya meraih juara liga paguyuban untuk kedua kalinya. Selamat juga buat pelatih, suporter dan official. Tanpa sokongan dana yang jelas, kalian mampu mengukir prestasi gemilang dan mengharumkan nama daerah. "Kami memang tidak banyak menuntut Pemerintah harus memperhatikan kami. Tapi, kami juga sadar diri. Apa selama ini sudah ada yang kami persembahkan buat daerah? Jangan sampai kami hanya banyak menerima tapi tidak pernah memberi," ungkap Rivai Malik, salah satu official HPMBG Bongomeme. (TR-04)

298 Peserta KKS Dilepas


Bawa Misi Pengentasan Wajar 9 Tahun dan Buta Aksara

GORONTALO (TRIBUN)
– Pembantu Rektor I Bidang Akademik, Drs. Muh. Karmin Baruadi, M.Hum yang didampimgi Kepala Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM), Dra. Asna Aneta, M.Si dan Ketua Panitia KKS, Zainudin melepas 298 Mahasiswa yang akan mengikuti Kuliah Kerja Sibermas (KKS) yang akan berlangsung selama 2 bulan.
Karmin Baruadi dalam sambutannya ketika melepas peserta KKS tersebut mengharapkan kepada para peserta KKS untuk dapat menjalankan tugasnya sebaik mungkin sesuai dengan apa yang disampaikan pada pembekalan yang berlangsung selama dua hari kemarin. “Saya berharap, apa yang disampaikan pada pembekalan dapat dipahami secara baik. Karena teori dan praktek berbeda-beda. Hal yang terpenting adalah pendekatan sosial. Bagaimana berhubungan dengan masyarakat,” himbau Karmin.
Disamping itu pula, Karmin menegaskan bahwa pada hari pertama selesai dilepas, Karmin menginstruksikan bahwa hal yang pertama dilakukan peserta KKS tersebut adalah mengunjungi kepala desa dan aparat desa. “Setelah itu, satu minggu pertama melakukan observasi. Observasi dilakukan semata-mata untuk menjaring aspirasi dari masyarakat,” ungkapnya.
Sementara itu, ditempat terpisah, Ketua Panitia KKS mengatakan bahwa program utama yang akan diselesaikan peserta KKS selama berada dilokasi adalah mengenai bidang pendidikan dan bidang lingkungan serta program tambahan lainnya. “Wajib Belajar (Wajar) 9 tahun dan Keaksaraan Fungsional merupakan program inti dari dilaksanakannya KKS ini. Tidak menutup kemungkinan ada program tambahan yang terkait didesa tersebut untuk dapat dilakukan. Saya juga berharap, jangan terlalu banyak memprogramkan kegiatan namun pada akhirnya tidak terselenggara. Harus dipilah mana yang diprioritaskan ” paparnya. (TR-04)

UNG Gelar Seleksi Mahasiswa Berprestasi


FIP Tidak Mengirim Utusan

GORONTALO (TRIBUN) – Senin (7/7) kemarin, bertempat di lantai I Ruang Sidang Rektorat UNG berlangsung seleksi pemilihan mahasiswa berprestasi dimana para mahasiswa yang diseleksi tersebut mempresentasekan hasil-hasil penelitiannya. Pada presentase tersebut pula turut dihadiri oleh 3 orang dewan juri yang terdiri dari Prof. Yosep Paramata, M.Pd, Dr. Mahludin Baruadi, M.Pd dan Zulkifli Tanipu, S.Pd serta para Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan dari masing-masing Fakultas selaku sebagai panitia.
Berdasarkan edaran dari Dirjen Dikti, bahwa ajang seleksi mahasiswa berprestasi hanya diperuntukan saja buat mahasiswa yang strata pendidikannya sarjana dan kependidikan. Jadi, Fakultas Teknik maupun Fakultas Pertanian yang statusnya non kependidikan tidak berhak mengirimkan perwakilannya.
Jhony Aprianto, salah satu panitia pada ajang seleksi mahasiswa berprestasi tersebut kepada TRIBUN Gorontalo menuturkan bahwa ajang tersebut sudah merupakan agenda tahunan yang sering dilaksanakan pihak lembaga dalam menjaring mahasiswa-mahasiswa yang berprestasi. “Pelaksanaan seleksi mahasiswa berprestasi ini sudah kita lakukan dari tingkatan jurusan, fakultas hingga ke tingkat lembaga. Hanya saja, pada pelaksanaan seleksi kali ini, hanya satu fakultas yang absen mengirimkan utusannya yakni Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP),” ungkap Jhony.
Lebih lanjut, Jhony Aprianto yang juga merupakan Pembantu Dekan III Bidang Kemahasiswaan FIS UNG ini juga menuturkan bahwa ajang seleksi mahasiswa berprestasi tersebut bukan hanya dinilai dari kemampuan peserta dalam mempresentasekan hasil karya ilmiahnya akan tetapi berdasarkan kriteria lain. “Ada kriteria lain yang kita kenakan pula pada seleksi ini. Diantaranya adalah kemampuan peserta dalam menggunakan Bahasa Inggris, prestasi akademiknya serta pengalaman di organisasi bagaimana juga termasuk kriteria utama dalam penilaian kita,” ujarnya. (TR-04)

Keterbatasan Dana, Bukanlah Penghalang

Kisah Dibalik Kesuksesan HPMBG Bongomeme Melaju ke Final

Ironis memang, ketika daerah-daerah lain lagi getol-getolnya memberikan perhatian maksimal kepada generasi muda dalam meningkatkan kreativitasnya untuk terus berkarya, berbeda halnya dengan yang terjadi di Kabupaten Gorontalo. Pasalnya, tim kesebelasan dari Himpunan Pelajar Mahasiswa Bongomeme Gorontalo (HPMBG) yang saat ini sudah melaju ke partai final ajang KEPMMI CUP, tidak ada sokongan dana yang jelas

Laporan : Steven Polapa. Gorontalo

BANYAK orang beranggapan bahwa dengan ketersediaan dana yang cukup, sebuah prestasi dapat dicapai. Akan tetapi, anggapan tersebut nampaknya tidak berlaku bagi Pelajar dan Mahasiswa yang berasal dari Bongomeme. Bagaimana tidak, pertandingan KEPMMI CUP V yang merupakan pertandingan antar perwakilan daerah di Indonesia, kesebelasan dari Bongomeme (HPMBG, red) sama sekali tidak ada bantuan dana yang jelas
"Pernah kita menerima bantuan dari Pak Camat, tapi hanya 200 ribu. Tapi, uang tersebut sudah habis. Karena, pertandingan yang kita lakoni banyak," ungkap Raflin Kasim, Ketua Umum HPMBG.
Alasan Raflin memang sangat logis, mana cukup uang 200 ribu untuk tim sepakbola. "Bayangkan saja, kita berangkat dari Bongomeme, lokasi pertandingan jauh. Kita carter mobil, beli minum dan snacknya pemain, dan masih banyak lagi yang kita butuhkan. Tapi, hal tersebut tidak melahirkan perhatian dari Pemda untuk membantu kita. Padalah, lolosnya Bongomeme pada ajang bergengsi ini sudah merupakan prestasi membanggakan buat daerah kita. Ketika kita menang, yang bisa merasakan manfaatnya itu daerah sendiri. Bukan kita yang terlibat langsung," ungkap Raflin.
Keterbatasan dana tersebut, bagi pemain, official, maupun pengurus HPMBG memang sebuah persoalan. Tapi, hal tersebut bukanlah penghalang bagi mereka dalam berkreasi dan berkarya. "Lagi pula, kita bertanding bukan hanya karena rasa prestise bagaimana membesarkan kelompok kita sendiri. Kami sadar, selama ini kami selalu berharap dan meminta, tapi tidak pernah memberi. Insya Allah, kita akan buktikan kalau kita bisa mengharumkan nama daerah," ungkap Sudarmono Polapa, salah satu pendiri organisasi paguyuban Bongomeme. (***)

Tahu Diri Tidak Kebagian, Diam Saja

Cerita Dibalik Penyerahan Beasiswa PPA dan Supersemar di UNG

"Siang itu, cahaya mentari begitu panas menyengat hingga ke ubun-ubun. Akan tetapi, panas mentari bukanlah penghalang bagi sejumlah mahasiswa yang namanya masuk dalam daftar penerima beasiswa. Dengan santainya, mereka secara bergiliran menunggu namanya dipanggil untuk menerima beasiswa tersebut sambil duduk-duduk di sekitaran lokasi penerimaan"

Laporan : STEVEN POLAPA, Gorontalo

Lokasi penyaluran beasiswa yang hanya terdiri dari dua loket yang memang agak kecil, bagi penerima beasiswa bukan pula penghalang. "Memang sempit loket penerimaan beasiswa, mereka (pegawai BAAK-PSI) kayaknya tidak memperhatikan masalah ini, tapi itu bukanlah persoalan. Yang penting kita bisa terima beasiswa," ungkap Akbar, salah satu penerima beasiswa.
Lain Akbar, lain pula Ningsih. Ningsih yang masuk dalam daftar penerima beasiswa karena ekonominya lemah merasa bersyukur namanya bisa masuk dalam daftar penerima beasiswa. Ditanyakan buat apa beasiswa tersebut, sambil tersipu malu, Ningsih menuturkan bahwa uang tersebut akan dibelikan HP. "Selama ini kan saya belum punya HP, mumpung dapat beasiswa, uang itu akan saya gunakan untuk beli HP supaya bisa menghubungi orang tua dikampung." tukasnya.
Menerima beasiswa merupakan impian dari para pelajar maupun mahasiswa. Akan tetapi, bagaimana dengan mereka yang tidak masuk dalam daftar penerima beasiswa sedangkan mahasiswa tersebut berprestasi atau ekonominya lemah?
Thoriq Salihi, mahasiswa D2 PGSD yang berasal dari Sulawesi Tengah salah satunya. Jauh dari orang tua dan hidup pas-pasan tidak membuatnya menyerah dalam mengarungi hidup di daerah perantauan. "Saya tidak mendapatkan beasiswa, tidak apa-apa. Saya diam saja. Mungkin belum saatnya saya menerima beasiswa. Karena, yang mendapat beasiswa sekarang kebanyakan dipilih dari sejauh mana kedekatan kita dengan yang punya wewenang. Bukan dari faktor-faktor yang diberlakukan selama ini. Tapi, kalau UNG, saya tidak tahu pasti. Wallahu 'alam," kritik Thoriq dengan penuh pengharapan.
Program beasiswa di UNG sendiri merupakan program yang kesekian kalinya disalurkan setelah UNG dipercayakan oleh berbagai lembaga donor. Program beasiswa itu sendiri berbeda-beda, mulai dari PPA, Kompensasi BBM, maupun beasiswa yang berasal dari Yayasan Supersemar. (***)

Hari Ini, 1196 Calon Mahasiswa Baru Ikut Ujian


GORONTALO (TRIBUN) - Hari ini, sebanyak 1196 calon mahasiswa baru yang mendaftar masuk ke Perguruan Tinggi jalur SNMPTN akan mengikuti ujian masuk. Berdasarkan informasi yang berhasil dirangkum hingga sore kemarin, panitia sudah menyediakan sedikitnya 60 bilik ruangan yang akan ditempati oleh para calon mahasiswa baru dimana pada setiap bilik akan dibagi 20 orang per bilik.
Rektor UNG, Prof. Dr. Ir. H. Nelson Pomalingo, pagi kemarin di Gedung Serba Guna UNG saat memberikan arahan dihadapan calon mahasiswa baru tersebut mengharapkan agar para calon mahasiswa baru tersebut dapat mengikuti ujian dengan sebaik mungkin dan terus memberikan motivasi kepada para peserta ketika mengikuti ujian SNMPTN. "Persiapkan segala perlengkapan baik alat tulis menulis maupun perlengkapan lainnya. Jangan lupa pula untuk bisa sarapan sebelum mengikuti ujian," himbau Nelson Pomalingo.Sementara itu, ditempat terpisah Raflin Hinelo, Kabag Humas dan Protokoler UNG menjelaskan bahwa para peserta ujian SNMPTN yang hampir mencapai 1200 orang tersebut akan mengikuti ujian SNMPTN selama dua hari yakni tanggal 2 dan 3 Juli 2008, dimana mata pelajaran yang akan diuji pada hari pertama mengenai IPA dan IPS kemudian untuk hari kedua IPA Terpadu dan IPS Terpadu. (TR-04)

PPLM UNG Tandatangani MoU bersama Menpora


JAKARTA (TRIBUN) – Senin (30/6) kemarin, Pengurus Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Mahasiswa (PPLM) Provinsi Gorontalo yang diketuai oleh Drs. Ahmad Lamusu, S.Pd, M.Pd dan sekretaris, Hartono Hadjarati M.Pd menanda tangani nota kesepahaman (MoU) di Kantor Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga (Menpora) Jakarta.
MoU PPLM tersebut sebagai pembinaan terhadap prestasi di tiga cabang olahraga yakni sepak takraw, pencak silat dan atletik. Penandatanganan MoU itu sendiri disaksikan langsung oleh Asisten Deputi Bidang Prestasi Olahraga, Prof. Dr. James Tangkudung, Sport Medis, M.Pd bersama staf Menpora.
Ahmad Lamusu menegaskan bahwa penandatanganan MoU tersebut merupakan penghargaan yang sangat besar bagi Provinsi Gorontalo dalam pembinaan cabang olahraga yang potensial. “Khususnya UNG yang memiliki Jurusan Pendidikan Keolahragaan,” ungkap Ahmad Lamusu.
Pembantu Dekan III FIKK ini juga menambahkan bahwa kedepan melalui PPLM ini ada kesinambungan pembinaan olahraga di Provinsi Gorontalo di tingkat Mahasiswa, karena Pusat Pendidikan dan Latihan olahraga Pelajara (PPLP) Provinsi Gorontalo sudah ada lebih dahulu dan di harapkan juga Provinsi Gorontalo melalui Dispora Provinsi Gorontalo dapat membantu PPLM ini seperti PPLP supaya prestasi olahraga di Provinsi Gorontalo meningkat,” pungkasnya. (TR-04)

UNG Luncurkan Orkestra Keroncong


Bakal Ditayangkan Secara Live di Civica TV

GORONTALO (TRIBUN) - Dalam hidup, ada 3 unsur yang tidak akan pernah terlepas dari manusia, pertama kalau hidup lebih enak, maka harus berilmu. Kedua, agar hidup lebih terarah, maka harus beragama dan yang ketiga, hidup tambah lebih indah jika kita memahami dan memaknai unsur seni sepenuh hati. Ungkapan tersebut seperti halnya yang disampaikan oleh Rektor UNG, Prof. Dr. Ir. H. Nelson Pomalingo saat meluncurkan kelompok orkestra keroncong milik UNG di Gedung Budaya, sabtu (12/7) malam kemarin.
Kenapa seni harus dikembangkan? Nampaknya, pertanyaan ini pulalah yang mendasari sampai kenapa UNG yang merupakan kampus perjuangan peradaban mendirikan jurusan Sendratasik. Sebab, menurut Rektor UNG, Nelson Pomalingo, seni dikembangkan dapat mengolah perasaan emosi orang. "Sekarang ini kita sering menyaksikan banyak mahasiswa maupun siswa yang terlibat tawuran, syukur Alhamdulillah di Gorontalo tidak ada. Semua itu disebabkan karena mereka dalam memaknai seni hanya setengah-setengah," ujar Nelson Pomalingo.
Sejauh ini, perhatian pihak lembaga terhadap pengembangan seni sangatlah besar. "Saat ini kita sudah memiliki fasilitas seperti alat band, kulintang dan yang barusan kita luncurkan yakni orkestra keroncong. Nantinya, pagelaran seni terutama orkestra keroncong serta lagu-lagu country akan kita tayangkan di Civica TV secara live pada bulan Agustus. Sehingga, masyarakat Gorontalo dapat menikmati alunan seni ini. Bukan hanya di Civica TV, tapi di Civica Radio juga. Kita akan jadwalkan, dalam sebulan minimal mereka tampil dua kali. Berselang seling antara lagu-lagu country maupun lagu orkestra," ungkap Rektor UNG, Nelson Pomalingo kepada TRIBUN Gorontalo seusai meluncurkan kelompok orkestra keroncong tersebut.
Tidak bisa dipungkiri, kalau civitas akademika UNG khusunya pada kalangan dosen memang sangat menggandrungi lagu-lagu keroncong. Bahkan, dengan percaya diri, Nelson Pomalingo, Pembantu Rektor I UNG, Karmin Baruadi, Pembantu Rektor III UNG, Ani M. Hasan, Ketua DWP UNG, Forry Pomalingo, Pembantu Dekan III FSB, Rasuna Thalib pun sempat melantunkan lagu-lagu keroncong yang diiringi langsung oleh kelompok orkestra keroncong tersebut. (TR-04)

LPJ SEMFAK Ilmu Pendidikan Ditolak


Oknum Pengurus SEMFAK dan BEM Mengamuk

GORONTALO (TRIBUN) - Setelah melalui perdebatan yang amat panjang dan menegangkan, akhirnya Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) Senat Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan (SEMFAK IP) UNG yang diketuai oleh Syahril Adam yang saat ini juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UNG ditolak pada ajang Musyawarah Besar SEMFAK IP, sabtu (12/7) kemarin.
Akan tetapi, menjelang diketuk palu sidang tanda disahkannya keputusan bahwa LPJ SEMFAK IPditolak, mendadak keadaan memanas dan berujung pada tindakan anarkis yang dilakukan oleh oknum pengurus SEMFAK IPyang tidak terima keputusan LPJ ditolak.
Idul U Suna, Jefrin Hasan, dan Alwin Usman, Presidium Sidang Mubes yang mempimpin jalannya persidangan tersebut sudah sepakat untuk mengesahkan bahwa LPJ ditolak berdasarkan kesepakatan dari forum, bukan atas kesepakatan sepihak. "LPJ pengurus SEMFAK IP memang selayaknya ditolak. Karena, banyak hal yang menjadi patokan kita. Pertama mengenai penggunaan anggaran organisasi yang tidak jelas arahnya, kemudian mengenai program-program kerja yang juga kurang jelas serta status kepengurusannya," ungkap Idul.
Hal senada juga dituturkan oleh peserta Mubes lainnya. Yayat Siregar, mahasiswa S1 PGSD sangat menyayangkan adanya tindakan anarkis yang dilakukan oleh oknum-oknum pengurus SEMFAK IP dan BEM UNG. "Memang kami masih tergolong sebagai mahasiswa baru di UNG. Persoalan keorganisasian kami masih awam. Tapi, melihat tindakan yang dipertontonkan oleh oknum pengurus SEMA FIP dan BEM sangat tidak mencerminkan kepribadian yang seharusnya kita contoh," tukas Yayat.
Bukan saja Yayat yang menyayangkan tindakan anarkis yang dilakukan oleh oknum tersebut, akan tetapi, kalangan mahasiswa lainnya pun turut angkat suara mengenai persoalan ini. Erni, mahasiswa D2 PGSD kepada TRIBUN Gorontalo mengatakan "Kenapa harus marah kalau memang terbukti tidak jelas. Memang saya hanyalah masyarakat biasa. Tapi, persoalan begini apalagi mengenai keuangan dalam sebuah organisasi memang sangatlah vital. Jadi, berani berbuat, maka harus berani pula bertanggung jawab. Jangan sampai, ketika kita mengusut kasus korupsi yang dilakukan orang lain, diri kita sendiri tidak beres," sesalnya ketika dimintai keterangan oleh TRIBUN Gorontalo. Mengantisipasi agar tidak terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, presidium sidang pun menunda jalannya sidang hingga 1 x 24 jam.
Sementara itu, Plh. Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan, Drs. Haris Mahmud, S.Pd, M.Si sendiri menyatakan bahwa pengurus SEMFAK IP harus belajar dari pengalaman tersebut. "Saya berharap, kejadian seperti ini tidak akan terulang lagi dimasa mendatang. Kalau memang salah, akui saja kesalahan tersebut," ungkapnya. (TR-04)

Hari Ini, Kontingen Pimnas UNG Berangkat


Dampingi Unhas, Wakili Indonesia Timur

GORONTALO (TRIBUN) - Sabtu (12/7) malam kemarin, Rektor UNG, Prof. Dr. Ir. H. Nelson Pomalingo, M.Pd melepas kontingen peserta Pekan Ilmiah Mahasiswa tingkat Nasional 2008 (Pimnas 2008) yang akan berlangsung pada tanggal 15-18 Juli mendatang di Semarang. Kontingen yang dilepas tersebut terdiri dari 3 kelompok KKTM yakni KKTM Bidang IPA, KKTM Bidang IPS dan KKTM Bidang Pendidikan serta 1 kelompok Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang berasal dari Fakultas Sastra dan Budaya.
Ramah tamah penglepasan kontingen UNG yang berlangsung di Gedung Budaya UNG tersebut turut dihadiri oleh Pembantu Rektor III, Prof. Dr. Ani Tuloli, M.Pd, Pembantu Rektor IV, Drs. Syarifudin Ahmad, Dekan FMIPA, para Pembantu Dekan III se-UNG, Ketua DWP UNG dan sejumlah pejabat dilingkungan UNG serta para kontingen peserta Pimnas dan Peksiminas
Pembantu Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Prof. Dr. Ani Hasan dalam sambutannya mengungkapkan bahwa menjelang keberangkatan ke ajang Pimnas maupun Peksiminas, pihaknya terus mengoptimalkan latihan. "Latihan terus kita permantap. Selain itu juga, kesiapan kita bukan hanya pada materi saja akan tetapi soal anggaran. Untuk Pimnas, kita gunakan anggaran sebesar 90 Juta. Semua anggaran tersebut berasal dari Dirjen Dikti. Akan tetapi, untuk anggaran pemberangkatan Peksiminas di Jambi, semua anggaran berasal dari UNG. Namun, ada bantuan dari Dikti tapi hanya 10 juta. Untuk kontingen Pimnas akan berangkat besok (hari ini, red) sedangkan kontingen Peksiminas nanti tanggal 25 Juli," papar Ani Hasan.
Sementara itu, Rektor UNG, Prof. Dr. Ir. H. Nelson Pomalingo, M.Pd dalam sambutannya ketika melepas kontingen dari UNG mengharapkan bahwa persoalan dana tidaklah terlalu dipusingkan. Akan tetapi, bagaimana para kontingen ini bisa mengukir prestasi pada level nasional. "Merupakan sebuah kebanggaan bagi kita semua, tim dari UNG mewakili Indonesia Timur pada ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional. Kemarin, kita pada ajang regional (Sulawesi, Maluku, Papua) mampu mengalahkan perguruan tinggi unggulan, termasuk Unhas (Universitas Hasanudin-Makassar, red)," pungkas Rektor UNG, Nelson Pomalingo. (TR-04)