Minggu, 13 Juli 2008

Tahu Diri Tidak Kebagian, Diam Saja

Cerita Dibalik Penyerahan Beasiswa PPA dan Supersemar di UNG

"Siang itu, cahaya mentari begitu panas menyengat hingga ke ubun-ubun. Akan tetapi, panas mentari bukanlah penghalang bagi sejumlah mahasiswa yang namanya masuk dalam daftar penerima beasiswa. Dengan santainya, mereka secara bergiliran menunggu namanya dipanggil untuk menerima beasiswa tersebut sambil duduk-duduk di sekitaran lokasi penerimaan"

Laporan : STEVEN POLAPA, Gorontalo

Lokasi penyaluran beasiswa yang hanya terdiri dari dua loket yang memang agak kecil, bagi penerima beasiswa bukan pula penghalang. "Memang sempit loket penerimaan beasiswa, mereka (pegawai BAAK-PSI) kayaknya tidak memperhatikan masalah ini, tapi itu bukanlah persoalan. Yang penting kita bisa terima beasiswa," ungkap Akbar, salah satu penerima beasiswa.
Lain Akbar, lain pula Ningsih. Ningsih yang masuk dalam daftar penerima beasiswa karena ekonominya lemah merasa bersyukur namanya bisa masuk dalam daftar penerima beasiswa. Ditanyakan buat apa beasiswa tersebut, sambil tersipu malu, Ningsih menuturkan bahwa uang tersebut akan dibelikan HP. "Selama ini kan saya belum punya HP, mumpung dapat beasiswa, uang itu akan saya gunakan untuk beli HP supaya bisa menghubungi orang tua dikampung." tukasnya.
Menerima beasiswa merupakan impian dari para pelajar maupun mahasiswa. Akan tetapi, bagaimana dengan mereka yang tidak masuk dalam daftar penerima beasiswa sedangkan mahasiswa tersebut berprestasi atau ekonominya lemah?
Thoriq Salihi, mahasiswa D2 PGSD yang berasal dari Sulawesi Tengah salah satunya. Jauh dari orang tua dan hidup pas-pasan tidak membuatnya menyerah dalam mengarungi hidup di daerah perantauan. "Saya tidak mendapatkan beasiswa, tidak apa-apa. Saya diam saja. Mungkin belum saatnya saya menerima beasiswa. Karena, yang mendapat beasiswa sekarang kebanyakan dipilih dari sejauh mana kedekatan kita dengan yang punya wewenang. Bukan dari faktor-faktor yang diberlakukan selama ini. Tapi, kalau UNG, saya tidak tahu pasti. Wallahu 'alam," kritik Thoriq dengan penuh pengharapan.
Program beasiswa di UNG sendiri merupakan program yang kesekian kalinya disalurkan setelah UNG dipercayakan oleh berbagai lembaga donor. Program beasiswa itu sendiri berbeda-beda, mulai dari PPA, Kompensasi BBM, maupun beasiswa yang berasal dari Yayasan Supersemar. (***)

Tidak ada komentar: