Minggu, 13 Juli 2008

Keterbatasan Dana, Bukanlah Penghalang

Kisah Dibalik Kesuksesan HPMBG Bongomeme Melaju ke Final

Ironis memang, ketika daerah-daerah lain lagi getol-getolnya memberikan perhatian maksimal kepada generasi muda dalam meningkatkan kreativitasnya untuk terus berkarya, berbeda halnya dengan yang terjadi di Kabupaten Gorontalo. Pasalnya, tim kesebelasan dari Himpunan Pelajar Mahasiswa Bongomeme Gorontalo (HPMBG) yang saat ini sudah melaju ke partai final ajang KEPMMI CUP, tidak ada sokongan dana yang jelas

Laporan : Steven Polapa. Gorontalo

BANYAK orang beranggapan bahwa dengan ketersediaan dana yang cukup, sebuah prestasi dapat dicapai. Akan tetapi, anggapan tersebut nampaknya tidak berlaku bagi Pelajar dan Mahasiswa yang berasal dari Bongomeme. Bagaimana tidak, pertandingan KEPMMI CUP V yang merupakan pertandingan antar perwakilan daerah di Indonesia, kesebelasan dari Bongomeme (HPMBG, red) sama sekali tidak ada bantuan dana yang jelas
"Pernah kita menerima bantuan dari Pak Camat, tapi hanya 200 ribu. Tapi, uang tersebut sudah habis. Karena, pertandingan yang kita lakoni banyak," ungkap Raflin Kasim, Ketua Umum HPMBG.
Alasan Raflin memang sangat logis, mana cukup uang 200 ribu untuk tim sepakbola. "Bayangkan saja, kita berangkat dari Bongomeme, lokasi pertandingan jauh. Kita carter mobil, beli minum dan snacknya pemain, dan masih banyak lagi yang kita butuhkan. Tapi, hal tersebut tidak melahirkan perhatian dari Pemda untuk membantu kita. Padalah, lolosnya Bongomeme pada ajang bergengsi ini sudah merupakan prestasi membanggakan buat daerah kita. Ketika kita menang, yang bisa merasakan manfaatnya itu daerah sendiri. Bukan kita yang terlibat langsung," ungkap Raflin.
Keterbatasan dana tersebut, bagi pemain, official, maupun pengurus HPMBG memang sebuah persoalan. Tapi, hal tersebut bukanlah penghalang bagi mereka dalam berkreasi dan berkarya. "Lagi pula, kita bertanding bukan hanya karena rasa prestise bagaimana membesarkan kelompok kita sendiri. Kami sadar, selama ini kami selalu berharap dan meminta, tapi tidak pernah memberi. Insya Allah, kita akan buktikan kalau kita bisa mengharumkan nama daerah," ungkap Sudarmono Polapa, salah satu pendiri organisasi paguyuban Bongomeme. (***)

Tidak ada komentar: